Kualitas produk lokal harus lebih bagus. Jangan sampai mudah rusak setelah dipakai dibanding baju bekas impor. Begitu juga dari sisi desain juga harus lebih baik dan produksi massal juga tepat waktu.
“Pedagang yang biasa menjual pakaian bekas harus diarahkan untuk memasarkan produk lokal dengan menjadi reseller atau dropshipper,” ujarnya.
Soal hasil laporan penelitian yang menyebutkan bahwa menggunakan pakaian bekas impor bisa berisiko menimbulkan dampak kesehatan bagi konsumen karena adanya kandungan infeksi jamur, virus dan bakteri tidak cukup efektif mengalihkan perhatian masyarakat kecil untuk berpaling dari pakaian bekas impor. Masyarakat lebih sensitif terhadap harga.
“Pekerjaan pemerintah sekarang ini bagaimana menertibkan impor ilegal dan di sisi lain produk UMKM makin terus berkembang kualitasnya dan harganya pun bisa bersaing,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait