KULONPROGO, iNews.id - Kawasan Perbukitan Menoreh masih menjadi daerah endemi malaria di Kabupaten Kulonprogo. Pada awal 2022 ini setidaknya sudah ada enam kasus.
“Awal tahun ini sudah ada enam kasus di Kulonprogo yang semuanya berada di Perbukitan Menoreh,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo Rina Nuryati, Jumat (25/3/2022).
Kasus ini tersebar di empat kapanewon, dengan rincian di Kapanewon Kokap dan Samigaluh masing-masing dua kasus. Dua kasus lainnya berada di Kapanewon Pengasih dan Girimulyo.
Kasus Malaria di Kulonprogo setiap tahunnya cukup fluktuatif. Pada Tahun 2019 ditemukan sebanyak 18 kasus. Tahun 2020 ditemukan sebanyak tujuh kasus. Selanjutnya, di tahun 2021 ditemukan sebanyak 16 kasus dan awal tahun 2022 sudah ada enam kasus.
“Sejak 2019 lalu sudah tidak ada lagi kasus kematian akibat malaria,” katanya.
Upaya antisipasi dilakukan dengan memaksimalkan edukasi maupun sosialisasi kepada. Surveilens migrasi terus dilakukan, khususnya dari daerah endemik malaria.
“Warga yang datang dari daerah endemis kami minta melapor. Kader malaria desa kami minta untuk lebih aktif,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait