Sebeluh dibuang ke laut, aneka uba rampe dalam Labuhan Keraton Yogyakarta didoakan. (Foto: iNews.id/Erfan Erlin)

Berbagai uba rampe ini kemudia di bawa ke tepi Parangkusumo oleh belasan pemuda diiringi abdi dalem. Di tepi pantai, pimpinan rombongan memanjatkan doa dengan diamini oleh para abdi dalem. Ubo rampe tersebut kemudian dibawa untuk dibuang di tengah laut.

Berbagai uba rampe ini kemudian terbawa arus ke tengah. Namun tidak sedikit kembali ke pantai dan diperebutkan warga.  

Carik Tepas Donopuro Kraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wijaya Pamungkas menuturkan Labuhan ini sebagai bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di mana pada saat ini dalam memimpin Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat selalu diberi kesehatan.

"Ini bentuk wujud syukur diberi banyak anugerah selama memangku jabatan sebagai Sultan Yogyakarta selama 34 tahun," ujarnya.  

Labuhan juga menjadi sarana syukur kepada Allah SWT dengan harapan Tuhan akan memberikan aura positif. Terlebih saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19. Melalui labuhan ini, Kraton Ngayogyakarto berharap Tuhan akan memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya untuk keselamatan dan untuk kesejahteraan Ngarso dalem Keraton Ndalem dan juga masyarakat.

"Yang dilabuh diantaranya kuku, rikmo ada atau rambut dan juga pakaian Ngarso Dalem. Barang-barang itu akan dihapus dibuang," katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network