Warga sekitar TPST Piyungan mendapatkan pengolahan magot. (foto: istimewa)

Masyarakat sebenarnya menuntut agar TPST Piyungan ditutup secara permanen. Mereka juga berusaha membantu pemerintah mencari solusi permasalahan sampah, salah satunya dengan budi daya Magot. Magot dianggap paling efektif terutama untuk mengatasi masalah sampah organik.

“Selain mengatasi sampah, magot juga memiliki nilai ekonomi, nanti kalau masyarakat tertarik budidaya magot, maka kami akan carikan solusi," ujar dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho menyambut baik langkah yang diambil para pemuda di Padukuhan Banyakan tersebut. Karena magot merupakan salah satu solusi yang tepat untuk menangani persoalan sampah organik.

"Jadi magot itu timbul dari masalah sampah organik. Kalau dibudidyakan saya kira nanti persoalan sampah akan teratasi sampai target 2025 Bantul bebas sampah bisa tercapai," kata dia.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network