Aktivitas pengerukan pasir di Pantai Gua Cemara Bantul mengakibatkan tanaman rusak.(foto: istimewa)

BANTUL, iNews.id - Petani lahan pasir di Pantai Goa Cemara, Kelurahan Gadingsari Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul kecewa terhadap pihak Keraton Yogyakarta.  Mereka mengeruk pasir di atas lahan garapan, tanpa ada kejalasan kompensasi

Salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya mengatakan, lahan itu sedang ditanami cabai. Namun karena ada penambangan pasir, tanaman menjadi rusak dan mati. Bahkan tanaman keras dan ubi juga terkena dampaknya. 

"Sekarang kan cabai baru mahal. Tanaman lain seperti ubi dan tanaman keras juga rusak. Padahal untuk penghijauan lahan pasir itu sulit sekali," ujar dia Kamis (31/3/2022).

Menurutnya, sebelum dikeruk pernah ada sosialisasi, dan petani dijanjikan mendapatkan kompensasi. Yang terjadi belum ada identifikasi dan tanah sudah dikeruk.

“Ini identifikasi belum ada dan pasir sudah dikeruk,” katanya.

Lurah Gadingsari Mashuri membenarkan adanya pengerukan tersebut. Pihak Keraton akan memberikan kompensasi kepada para petani yang tanamannya rusak karena proyek tersebut.

Pasir tersebut akan dikirim ke alun-alun utara kemudian tanah dari alun-alun Utara akan digunakan untuk menutup lubang bekas galian pasir ini. Pihak Keraton memang Tengah memiliki proyek pengerukan tanah alun-alun Utara dalam 60 cm.

"Saya tidak tahu kenapa yang dipilih pasir Goa Cemara apakah yang cocok hanya di sini atau karena pertimbangan yang lain," ujarnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network