KULONPROGO, iNews.id - Satreskrim Polres Kulonprogo menyelidiki terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan 20 WNI yang akan diberangkatkan ke New Zealand. Mereka tidak memiliki dokumen yang diperlukan sebagai calon pekerja migran Indonesia (PMI).
“Kasus ini masih dalam penyelidikan di Satreskrim Polres Kulonprogo,” kata Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Triatmi Noviartuti, Selasa (20/6/2023).
Kasus dugaan TPPO ini pertama kali diketahui petugas dari Polsek Temon pada Kamis (15/6/023). Saat ini ada informasi 20 orang hendak bekerja di luar negeri dan berada di sebuah hotel di Temon. Polisi kemudian mendatangi lokasi dan meminta keterangan.
Dari situlah diketahui ada dua orang lain yang merupakan koordinator penyalur tenaga kerja kepada agen yang akan memberangkatkan mereka ke New Zealand. Keduanya perempuan dengan inisiah TH (41) dan ASP (46) warga Semarang, Jawa Tengah.
“Dari pemeriksaan sementara, 20 calon PMI ini tidak memiliki dokumen yang sah,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait