Atas kondisi ini akan dilakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin. Pekerjaan harus memiliki progress positif agar setiap pekannya bisa berkurang hingga dua persen.
“Dalam evaluasi terakhir Jumat pekan lalu, minusnya tinggal 5 persen,” katanya.
Kontraktor bisa menyelesaikan proyek maksimal tanggal 18 Desember 2023 sesuai kontrak kerja. Targetnya bangunan rawat inap tersebut bisa difungsikan awal tahun 2024.
“Ini masih ada waktu sekitar 50 hari kalender sehingga akhir tahun bisa diselesaikan semuanya," ujarnya.
Pengawas proyek dari PT DMA, Ari Agung Nugroho mengakui jika pekerjaan mereka masih ada minusnya. Salah satu kendalanya karena faktor SDM. Awalnya tenaga yang ada kurang capable dan jumlahnya juga kurang. Hal ini megakibatkan pekerjaan lambat tidak sesuai target.
Sekarang dia optimis dapat mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai waktu yang ditetapkan. Apalagi rumah sakit ini pengerjaannya banyak yang pabrikasi sehingga ketika barang sudah datang langsung bisa dipasang.
"Nantinya deviasinya mengecil, di mana-mana seperti itu. Dan itu persennya hanya kecil. Jadi optimis bisa tercapai," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait