Upaya pembelajaran tatap muka terpaksa dihentikan. Pembelajaran siswa diarahkan secara online sambil menunggu kondisi membaik. Biasanya setelah hujan reda air akan kembali surut dan sekolah akan kering.
Menurutnya lokasi sekolah memang posisinya lebih rendah dari jalan utama. Sementara di sekitars ekolah banyak saluran air sehingga kerap luapan masuk ke halaman sekolah.
“Masalah ini sudah kami sampaikan ke Forum kapanewon dan ke BBWSO (Balai Besar Sungai Serayu Opak (BBWSO),” katanya.
Data dinas Pendidikan Kulonprogo, ada tiga SMP, yakni SMPN 2 Panjatan, SMP Muhammadiyah 2 Wates dan SMP Muhammadiyah. Sedangkan untuk SD ada ada 12, yakni SDN 3 Sungapan, SDN Palihan lor, SD Bopkri Temon, SDN 6 Bendungan, SDN 1 Kanoman, SDN 2 Kanoman, SD Mlarangan, SDN Bojong Baru, SDN Sanggrahan, SD Depok dan SD Barongan. Sedangkan SMK hanya ada satu di SMKN 1 Temon.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait