Dropping air yang dilakukan oleh BPBD Sleman terhadap warga yang terdampak pengeringan selokan Mataram.(Foto : MPI/erfan Erlin)

Dia mengklaim, mereka sudah melakukan sosialisasi beberapa bulan sebelum jaringan air Selokan Mataram dimatikan. Sehingga masyarakat atau petani sudah mengetahui dan memahami resiko yang akan mereka dapatkan karena perbaikan tersebut.

Beberapa Poktan yang sudah memiliki sumber air dan pompa air bisa mengantisipasi masalah ini. Namun ada juga petani/Poktan yang tetap membiarkan tanahnya menjadi bero/tidak produktif, kata dia.

"sebagian petani/Poktan yang sudah siap menanam padi terpaksa menunda menanam padi. mereka mengalihkan pada tanaman palawija dan hortikultura," ujar dia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menjelaskan, BPBD sampai kemudian mengirimkan dropping air ke lokasi kekeringan. Namun, kekeringan meluas hingga ada 81 KK terdampak, terhitung hingga Minggu (11/9/2022).

"Awalnya berdampak pada 15 KK di Padukuhan Susukan II, Kapanewon Seyegan. Kini bertambah,"ujar dia.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network