BANTUL, iNews.id - Kegiatan refleksi 15 tahun gempa bumi di Bantul bertujuan mengingatkan masyarakat bahwa kabupaten ini merupakan daerah rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul berharap kegiatan ini mampu membudayakan sadar bencana di masyarakat.
"Kejadian gempa bumi 2006 merupakan titik balik kita untuk terus mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat bahwa Bantul rawan bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di sela-sela Sarasehan dan Doa Bersama Dalam Rangka Refleksi 15 Tahun Gempa Bumi Bantul, Kamis (27/5/2021) di Bantul.
Menurut dia gempa bumi 5,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Bantul dan sekitarnya pada 27 Mei 2006 telah menewaskan sekitar 4.000 warga Bantul, sehingga refleksi ini untuk mengenang sekaligus mendoakan kepada seluruh masyarakat yang menjadi korban gempa bumi 15 tahun lalu.
"Di samping itu kita ingin memahamkam kembali ancaman bencana yang ada di Bantul dan membudayakan kegiatan sadar bencana kepada seluruh lapisan masyarakat Bantul," kata Dwi Daryanto.
Refleksi 15 Tahun Gempa Bumi yang dilaksanakan di Tugu Prasasti Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006, Dusun Potrobayan, Desa Srihardono, Pundong, Bantul, yang menjadi episenter gempa ini mengambil tema "Merawat Ingatan Masyarakat Dalam Mewujudkan Bantul Tangguh Bencana".
"Di episentrum gempa ini harus ada pembelajaran terkait dengan gempa 2006, dan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyanggupi untuk membangun sebuah wahana edukasi di wilayah area episentrum gempa di Potrobayan, Srihardono, Bantul ini," kata Dwi Daryanto.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, bahwa saat gempa 2006, dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD Bantul. Saat itu dirinya bersama jajaran pemda terus memberikan semangat kepada masyarakat agar segera bangkit dari keterpurukan karena dampak gempa.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait