SLEMAN, iNews.id-Sungguh sadis apa yang dilakukan remaja yang menjadi tersangka utama kasus percobaan pembunuhan terhadap dukun palsu di Sleman ini. Dia menghajar sang dukun dengan kunci ban, tak hanya itu dia juga menabraknya dengan mobil.
DP, remaja berusia 18 tahun asal Kapanewon Mlati Sleman ini mencoba membunuh dukun pengganda uang S (50), warga Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.
Remaja ini nekat mengajak 3 teman lainnya untuk mencoba membunuh dukun pengganda uang yang dianggap telah menipu dirinya. Sebab uang Rp50 juta agar digandakan menjadi Rp5 miliar justru lenyap tanpa diketahui alasannya.
Karena gelap mata, DP ternyata berubah menjadi seseorang yang sangat kejam. Sebelum menabraknya dengan mobil, dia menghajar S menggunakan kunci ban. Sebelumnya dia juga berusaha membunuh sang dukun menggunakan racun tikus.
DP mengaku, sehari sebelum menabrak korban dan memukulinya, dia sudah berusaha menghabisi dukun palsu tersebut. Dia sudah berusaha meracuni S dengan memberikan racun tikus pada kopi yang akan diminum oleh korban. "Upaya meracuni korban itu sendiri dilakukan dua kali. Tapi korban tidak meninggal,"kata dia.
Rabu (25/1/2023) DP telah menuangkan racun tikus ke dalam kopi yang diminum oleh S. Namun karena S tetap segar bugar, DP kembali mengajaknya minum kopi. DP kembali menuangkan racun tikus dalam minuman kopi tersebut pada Jumat (27/1/2023) pagi sekira pukul 09.00 WIB.
DP mengaku jika S terkenal sebagai orang 'sakti' oleh beberapa orang yang ada di sekitarnya. S dikenal bisa menggandakan uang. Karena tergiur kabar tersebut, DP lantas mendatangi S untuk menggandakan uangnya.
DP sangat ingin kaya dengan cepat sehingga diapun nekat meminjam uang sebesar Rp25 juta kepada orang lain. Kemudian sisanya yang Rp25 juta ia dapat dari menjual beberapa ekor kambing beserta kandangnya. "Saya setor Rp50 juta karena S mengaku bisa menggandakannya menjadi Rp 5 miliar," ujarnya.
Kala itu, S juga mengaku menyediakan uang Rp50 juta dan meletakknya ke dalam sebuah wadah (tempat penampungan) bercampur dengan uang dari DP. Dengan alasan ritual wirid, S membawa wadah berisi uang Rp100 juta tersebut ke kamarnya. S mengaku melakukan wirid setiap hari.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait