Sementara Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, memayu hayuning bawana merupakan filosofi luhur yang memiliki arti menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Program motor listrsik ini diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan, namun tetap menjaga identitas Desa Wisata Borobudur.
“Kolaborasi Grab dan TWC akan mendorong percepatan laju kebangkitan sektor pariwisata sehingga dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, sektor parekraf berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri UMKM. Mereka terus mendukung pemerintah dengan membawa UMKM masuk ke dalam platform digital, serta memperkenalkan konsep wisata berkelanjutan dengan menyediakan kendaraan listrik roda dua yang ramah lingkungan.
“Kendaraan listrik dapat menjadi contoh dalam menjawab isu iklim dan lingkungan, khususnya transisi ke energi bersih yang menjadi salah satu topik pembahasan penting di Presidensi G20 Indonesia,” katanya.
Saat ini ada sekitar 50 unit kendaraan listrik yang disewakan kepada konsumen yang dikelola PT taman WIsata Candi. Selain itu juga melatih 80 mitra pengemudi dan beberapa program lain.
“Penyewaan kendaraan listrik ini akan memudahkan mobilitas bagi wisatawan untuk menikmati kawasan Candi Borobudur,” kata VP Sales & Marketing PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan ratu Boko Pujo Suwarno.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait