Sekolah menyerahkan kondisi ini kepada Disdikpora dan pemerintah. Apakah akan diregrouping atau tetap dipertahankan dengan mekanisme pembagian siswa dengan SD yang ada di sekitarnya.
Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastowo mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kondisi di SD Ngrojo. Selain tidak mendapatkan murid, jumlah keseluruhan siswa juga minim.
“Kami akan mengevaluasi eksistensi SD itu. Sebenarnya lokasinya ada di perkotaan di Nanggulan, jadi bukan suatu desa yang terpencil gitu, sedangkan sumber daya manusia di sana itu lengkap," ujarnya.
Evaluasi lebih kepada upaya efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalagi BOS yang dikucurkan akan mengikuti jumlah siswa. Sehingga ketika siswanya sedikit akan sulit berkembang.
Ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh, apakah dengan regrouping atau tidak menerima siswa baru dan menghabiskan siswa yang ada sampai lulus.
Di Kabupaten Kulonprogo ada SD yang kekurangan siswa, yang tersebar di 12 kapanewon. Terbanyak berada di perbukitan Menoreh yang aksesnya cukup sulit. Namun SD ini tetap bisa menerima siswa baru
"Kebanyakan yang kurang berada di Kokap, Samigaluh dan Girimulyo. Tetapi disana tidak masalah karena lokasi sekolah berjauhan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait