SLEMAN, iNews.id -Kasus terkonfrimasi Covid-19 di Sleman hingga sekarang belum dapat dikendalikan. Wilayah Sleman sendiri masih didominasi zona merah atau daerah yang resiko penularannya tinggi.
Hal ini dapat terlihat dari peta epidmologi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, 26 Januari 2021. Dari 17 kapenewonan di Sleman, 14 kapenewonan atau 82, 35% di antaranya merupakan daerah dengan resiko penularan tinggi.
Daerah resiko penulara tinggi itu masing-masing Kapenwonan Tempel, Gamping, Godean, Seyegan, Mlati, Sleman, Turi, Pakem. kemudian Cangkringan, Ngaglik, Kalasan, Prambann, Berbah dan Depok.
Sementara 3 kapanewonan yakni Moyudan, Minggir dan Ngemplak merupakan daerah dengan risiko penularan sedang, sehingga 14 kapanewonan masuk zona merah dan 3 kepanewonan masuk zona orange.
“Sampai saat ini Sleman masih zona merah,” kata kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, Sabtu (30/1/2021).
Joko menjelaskan peta epidomologi ini sebenarnya sama dengan peta epidomologi 17 Januari 2021. Bedanya ada perubahan kapenewonan yang masuk zona merah dan kuning. Sebelumnya Kapenewonan Turi, Kalasan dan Prambanan masuk zona orang sekarang menjadi zona merah. Kemudian Moyudan, Minggir dan Ngemolak yang tadinya zona merah menjadi zona orange.
“Karena peta epidomogi ini siftanya dinamis, kami terus akan mengeluarkan peta epidemologi secara berkala,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait