YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah protokol baru mulai diuji coba di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk memastikan agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dapat dilaksanakan. Salah satunya mengatur alur pengunjung supaya tidak saling berpapasan.
“Ada alur arah jalan bagi pengunjung yang diuji coba. Pedestrian di sisi timur direncanakan untuk pengunjung yang berjalan ke selatan, sedangkan pedestrian di sisi barat untuk pengunjung yang berjalan ke arah utara,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Kamis (11/6/2020).
Meskipun demikian, pengunjung tetap bisa menyeberang ke sisi pedestrian lain sesuai dengan tempat penyeberangan yang sudah disiapkan di sepanjang Jalan Malioboro. Jika jumlah pengunjung di kawasan Malioboro semakin bertambah, maka dimungkinkan pengaturan jumlah orang.
“Biasanya, berapa pun pengunjung yang masuk ke Malioboro akan diterima. Tetapi, di masa seperti ini dimungkinkan dilakukan pengaturan jumlah maksimal pengunjung supaya protokol jaga jarak tetap bisa diterapkan,” katanya.
UPT Malioboro juga sudah menempatkan pintu masuk di pedestrian sisi timur yang berada di ujung utara Jalan Malioboro. Kemudian di pedestrian sisi barat yang berada di Ngejaman.
Di pintu masuk utama tersebut ditempatkan petugas yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung. Suhu tubuh pengunjung yang diperbolehkan masuk Malioboro maksimal 37,5 derajat celcius. Wisatawan dan seluruh pengunjung diwajibkan mengenakan masker.
“Tidak ada kompromi atau adu argumentasi apapun. Tanpa masker tidak boleh masuk Malioboro,” katanya.
Di area Maliboro juga disediakan tempat cuci tangan. Setidaknya ada 40 titik tempat cuci tangan yang sudah dilengkapi air mengalir, sabun, dan tisu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, prosedur lain yang akan diuji coba di Malioboro penggunaan barcode. Pengunjung yang masuk harus memindai barcode terlebih dahulu. Ini untuk pendataan sehingga akan memudahkan proses tracing apabila nanti muncul penularan Covid-19.
“Dengan memindai barcode, maka kami bisa memantau pengunjung dan memudahkan pelacakan jika akan melakukan tracing kasus,” katanya.
Uji coba protokol baru tersebut, lanjut Heroe, tidak hanya dilakukan di Malioboro saja, tetapi juga meliputi Pasar Beringharjo, Taman Pintar dan Alun-Alun Utara Yogyakarta. Penerapannya akan dilakukan secara bertahap.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait