YOGYAKARTA, iNews.id- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tinggi. Selama Agustus 2022, Merapi mengalami hingga 100 kejadian gempa internal per hari.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis balai di Yogyakarta, Rabu (14/9/2022) mengatakan dengan kejadian peningkatan aktivitas kegempaan ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa namun tetap menjaga kesiapsiagan.
Menurut Agus, gempa internal Gunung Merapi didominasi oleh gempa vulkanik dalam (VTA), yang merupakan penanda adanya aktivitas magmatik di bawah puncak Gunung Merapi pada kedalaman sekitar 1,5 km.
Agus menjelaskan, kondisi tersebut menunjukkan adanya aktivitas suplai magma yang apabila keluar ke permukaan akan berupa ekstrusi yang bersifat efusif seperti yang telah terjadi sejak 4 Januari 2021.
"Ini berbeda dengan erupsi 2010 yang juga didahului dengan gempa-gempa VTA, namun dengan karakter yang berbeda, dimana frekuensi dan energi gempa VTA saat itu lebih tinggi," kata dia.
Agus mengatakan bahwa Gunung Merapi telah mengalami erupsi efusif selama lebih dari 1,5 tahun.
Menurut dia, aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi, yang terlihat dari jumlah gempa harian dan deformasi yang masih terus terjadi.
Pada 7 September 2022, gunung berapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu mengalami gempa tremor dengan frekuensi 6 Hz, yang mencerminkan aktivitas fluida gas di kantong magma.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait