BANTUL, iNews.id – Sempat terpuruk di awal masa pandemi Covid-19, para perajin gerabah yang ada di Kasongan, Bantul mulai bangkit. Mereka banyak mendapat pesanan pot seiring tren menanam tanaman hias.
Salah satu perajin gerabah, Rahmat Sholeh (35) mengatakan, pada awal masa pandemi Covid-19 perajin benar-benar terpuruk. Selama empat bulan dari Maret sampai Juli, mereka kesulitan untuk bertahan hidup karena tidak ada modal dan pesanan terhenti.
Saat itu sejumlah negara menerapkan kebijakan lockdown, sehingga barang yang sudah jadi hanya ditumpuk di gudang. Perajin tidak bisa mengirimkan produk yang dihasilkan. Sedangkan modalnya habis tertanam pada produk itu. Sementara pasar dalam negeri juga stagnan.
“Dari Maret sampai Juli merupakan masa sulit, modal tidak ada barang tak bisa diputar,” kata Sholeh.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait