YOGYAKARTA, iNews.id – Aktivitas Gunung Merapi hingga kini belum menunjukkan penurunan. Sejak pagi hari hingga siang ini, gunung yang terletak di perbatasan DIY dan jawa Tengan ini terus mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1,5 km.
Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, sejak dini hari tercatat lima kali awan panas guguran keluar dari puncak gunung api teraktif di Indonesia tersebut. Awan panas guguran hari dini, pertama kali terjadi pada pukul 04.11 WIB. Awan panas yang juga dikenal dengan sebutan wedus gembel ini, tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 30 mm dan durasi maksimal 113 detik.
“Untuk jarak luncur kurang lebih 1.300 meter ke arah barat daya,” katanya Selasa (20/4/2021).
Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 04.50 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 18 mm dan durasi 114 detik. Jarak luncur juga masih sama sekitar 1.300 meter ke arah barat daya.
Setelah itu awan panas guguran terjadi lagi pada pukul 6.31 WIB. Kali ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi 118 detik. Jarak luncur semakin jauh berkisar 1.500 meter atau 1,5 Km ke arah barat daya.
“Awan panas guguran kembali keluar pada pukul 9.57 WIB di seismogram dengan amplitudo 35 dan durasi 119 detik," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait