Peralatan tradisional ini dipilih untuk mempertahankan cita rasa dan rasa. Proses memasak dengan cara sederhana ini akan menghasilkan makanan menjadi lebih matang sempurna. Selain itu rasanya juga lebih terjaga dengan aroma serabi yang gurih.
“Tidak pakai gas elpiji, semuanya pakai cara tradisional agar rasanya tetap terjaga,” katanya.
Setiap harinya, Ngadinem dibantu adiknya mampu membuat 3-5 kilogram tepung beras yang mampu menghasilkan hingga 100 pasang serabi. Setiap pasang dijual dengan harga Rp2.500 lengkap dengan kuah dari gula kelapa. Konsumen bisa membeli dan menikmati di tempat ini ataupun dibawa pulang.
Salah seorang konsumen, Anis Saputri mengatakan serabi kocor buatan Ngadinem memiliki cita rasa yang khas. Ini merupakan kudapan jadul tetapi masih original. Dia sudah bebrapa tahun menjaid pelanggan di lapak ini.
“Ini paling nikmat disantap saat masih hangat. Harganya juga snagta murah,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait