Harga Mobil Rubicon anak pejabat pajak (Instagram)

YOGYAKARTA, iNews.id - Sosiolog UGM Andreas Budi Widyanta melihat gaya hidup mewah yang ditunjukkan pejabat pajak akan membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka tidak memiliki kepekaan, dengan menonjolkan gaya hidup yang bersumber dari keuangan negara.

“Mereka itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” kata Andreas Budi Widyanta, menyoroti kasus gaya hidup mewah di lingkungan pegawai Ditjen Pajak yang belakangan menjadi perbincangan masyarakat. 

Sorotan ini menguak usai kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, putra pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo yang seringkali memamerkan kekayaannya di media sosial.

Menurutnya, banyak orang yang hidup dengan bersumber keuangan negara yang dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup mewah. Praktik gaya hidup yang kompetitif dan berlomba mengejar kelas elite telah mengkhianati kehidupan bersama sebagai sesama warga negara.  

“Pemerintah perlu melakukan pembenahan melalui revolusi mental para pejabat publik, terutama yang terkait dengan keuangan,” kata dosen Sosiologi Fisipol UGM ini. 

Pemerintah juga harus transparan dalam mengelola keuangan negara. Andreas meyakini gaya hidup mewah yang ditunjukkan salah satu pejabat Ditjen Pajak ibarat fenomena gunung es. Saat ini yang kelihatan baru puncaknya saja sementara di bawah lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. 

“Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network