KULONPROGO, iNews.id – Pasar Ramadan selalu muncul setiap bulan puasa di sekitar Masjid Kauman, Nanggulan, Kulonprogo. Puluhan lapak pedagang dari warga sekitar tampak berjajar di sekitar jalan masuk menuju ke masjid. Salah satu makanan yang diburu konsumen adalah srontol dan mi curah.
Tidak ada yang tahu sejak kapan makanan kecil srontol yang terbuat dari singkong menjadi menu wajib bagi masyarakat untuk berbuka puasa. Saat hari biasa makanan ini juga dijual di pasar tradisional. Namun makanan ini paling populer saat Ramadan tiba.
Srontol terbuat dari sari ketela pohon. Untuk membuatnya, singkong dikupas dan dicuci sampai bersih. Selanjutnya diparut dan diperas untuk menghilangkan airnya. Proses terakhir dengan memberikan bumbu dan garam dan dibentuk seperti butiran kelereng. Agar hasil maksimal, proses penggorengan dengan minyak yang sudah panas.
Sedangkan mi curah tidak ada bedanya dengan masakan bakmi dari mi pabrikan. Bakmi ini dimasak tanpa kecap sehingga warnanya lebih natural. Biasanya dilengkapi dengan kubis dan wortel yang dipotong tipis-tipis. Hanya saja dalam penyajiannya, ditambahkan dengan sambal.
Salah seorang pedagang srontol, Tukijah mengatakan, dia sudah lama berjualan srontol di Pasar Ramadan Kauman. Setiap harinya bisa mneghabiskan 20 kilogram ketela. Selanjutnya dikemas dalam plastik kecil seharga Rp2.000.
“Selain srontol saya juga jual gebleg (makanan tradisional Kulonprogo), tetapi srontol yang paling laris,” katanya, Kamis (22/4/2021).
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait