Dijelaskannya berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi dengan metoda foto udara (Drone) pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.
"Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif. Begitu juga dengan ancaman guguran lava, lontaran material dan awanpanas sejauh maksimal 5 km," kata dia.
Berdasarkan evaluasi data pemantauan tersebut di atas kata Hanik, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
"Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level Il) menjadi Siaga (level Ill) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB," tandas dia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait