Adapun Inggris, menyatakan akan menyambut hingga 5.000 warga Afghanistan di bawah program pemukiman kembali pada tahun pertama. Dalam program tersebut, London akan memprioritaskan kaum perempuan, anak perempuan, dan kelompok minoritas. Namun, LGBT Afghanistan tidak disebutkan dalam komitmen tersebut. Saat ditanya soal itu, Pemerintah Inggris tidak menanggapi permintaan komentar dari wartawan.
Lain halnya dengan Turki. Negara itu tidak mau menjadi tempat penampungan pengungsi Afghanistan. Turki malah memperkuat tembok perbatasannya dengan Iran, yang bertetangga dengan Afghanistan. Ankara secara tegas mengatakan, langka itu untuk mencegah masuknya migran dari Afghanistan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait