YOGYAKARTA, iNews.id - Ketua Departemen Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenal Arifin Mochtar mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai rezim baru setelah era Presiden Jokowi.
Hal itu merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan pasangan 01 Anies Baswedan-Cak Imin dan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran dinilai telah melanggar banyak aturan hukum dan etika. Dia juga menyebut berdasarkan sidang MK, Presiden Jokowi dianggap ikut membantu anaknya, Gibran Rakabuming Raka lewat cawe-cawe bansos dan pengerahan aparat.
"Salah satu ketakutan terhadap kemenangan saat ini adalah ketika demokrasi diinjak-injak dengan mudah, ketika proses penegakan hukum itu dirusak. Saya kira penanggungjawabnya adalah presiden" katanya, Selasa (22/4/2024).
Pakar hukum tata negara UGM itu pun menggunakan istilah winter is coming dalam menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
"Putusan MK sudah diambil, perselisihan sudah diambil, nah sekarang apa yang harus kita lakukan. Bisa jadi ini masuknya musim dingin. Kalau istilahnya film itu winter is coming, brace yourself, jadi kitalah yang harus menyiapkan diri," katanya.
Istilah winter is coming berasal dari serial Game of Thrones sebagai kalimat pengingat atas segala bentuk ancaman yang datang saat musim dingin. Istilah ini juga sempat digunakan Presiden Jokowi pada tahun 2018 lalu untuk mengingatkan berbagai negara agar waspada akan ketidakpastian global dan kondisi makro ekonomi yang buruk.
Arifin mengungkapkan ada dua hal yang bisa dilakukan dalam menyikapi putusan MK. Pertama, siapa yang melanggar aturan hukum, merusak demokrasi tetap harus bertanggungjawab dan dibawa ke ranah hukum.
Editor : Kastolani Marzuki
pakar hukum tata negara universitas gadjah mada zainal arifin mochtar rezim baru putusan mahkamah konstitusi prabowo-gibran
Artikel Terkait