BISHKEK, iNews.id - Tentara Kirgistan dan Tajikistan terlibat kontak tembak di perbatasan kedua negara. Akibat saling serang antara kedua pasukan bertetangga tersebut, korban berjatuhan dari kedua belah pihak.
Total jumlah korban tewas dalam konflik di perbatasan dua negara itu mencapai 94 orang.
Kirgistan pada Minggu (18/9/2022) malam melaporkan adanya tambahan korban tewas sebanyak 13 orang akibat pertempuran.
Sebelumnya, jumlah korban tewas di Kirgistan mencapai 46 orang. Selain itu, sebanyak 102 orang terluka.
Menurut media Kirgistan yang menyebut konflik itu sebagai invasi, pada hari Minggu melaporkan, beberapa pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka.
Sebelumnya, Kirgistan mengatakan telah mengevakuasi sekitar 137.000 orang dari daerah konflik. Pemerintah menyatakan 19 September sebagai hari berkabung bagi para korban.
Sementara itu, di hari yang sama, Tajikistan melaporkan 35 orang tewas. Hingga saat ini belum ada laporan evakuasi massal.
Kementerian luar negeri Tajikistan mengatakan, Kirgistan melanjutkan kampanye media untuk menentangnya. Mereka mencatat, Presiden Kirgistan, Sadyr Japarov menggunakan istilah 'musuh' untuk merujuk ke Tajikistan dalam pidatonya hari Sabtu (17/9/2022).
Dilansir dari Reuters, kedua negara bentrok karena sengketa perbatasan pada Rabu-Jumat, 14-16 September. Keduanya menggunakan tank, mortir, artileri roket, dan pesawat tak berawak untuk menyerang pos-pos dan permukiman di negara lawan.
Kirgistan dan Tajikistan sama-sama berbatasan dengan China. Tajikistan juga memiliki perbatasan yang panjang dengan Afghanistan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait