GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewas (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, memanfaatkan sisa obat antraks untuk mengobati ternak yang positif dan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Setidaknya ada 148 ternak yang terinfeksi.
"Kami memanfaatkan sisa obat antraks. Kami gunakan sisa desinfektan, obat-obatan, vitamin layak pakai. Semua masih spesifik," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunung Kidul Retno Widiastuti di Gunungkidul, Minggu (5/6/2022).
Saat ini stok di gudang obat masih aman. Pengobatan hewan ternak terjangkit PMK berlangsung sekitar tiga minggu. Setiap tiga hari sekali diberi obat dan vitamin.
"Stok obat-obatan masih aman. Pengobatan melalui dokter hewan gratis," katanya.
Retno juga mengatakan kebijakan penutupan sementara pasar hewan sangat tepat untuk mengurangi laju penyebaran PMK. Berdasarkan hasil laporan petugas, sebagian besar sumber penularan PMK berasal dari pasar hewan.
"Semoga dengan ditutupnya pasar hewan yang bersifat sementara itu dapat menekan penyebaran PMK," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait