Kondisi TPST Piyungan setelah sempat ditutup selama 45 hari. (foto: iNews.id/Erfan Erlin)

Kesibukan justru nampak di zona transisi satu. Puluhan pemulung mencoba mengais timbunan sampah untuk mencari barang yang bisa dimanfaatkan dan dijual. Selain itu juga ada beberapa ekor sapi mencari makan di tumpukan sampah.

Sebuah alat berat sudah berhenti beroperasi meratakan sampah tersebut. Di dekatnya terdapat timbunan sampah yang masih basah bercampur satu sama lainnya.

"Sejak sampah boleh masuk lagi, aktivitas pemulung dan sapi-sapi berkeliaran itu ada lagi," kata seorang pemulung, Maryono.

Sejumlah pekerja juga nampak sibuk mengerjakan proyek di zona transisi du. Sedangkan di kolam penampungan limbah Lindi, hanya ada petugas yang mencermati aliran air Lindi yang amengecil karena kemarau panjang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan, TPST Piyungan saat ini sudah dibuka secara terbatas. Kuota sampah yang masuk ke TPST Piyungan maksimal 180 ton per hari. 

"Khusus zona transisi satu tetap dibuka secara terbatas untuk menerima sampah dari Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta," ujarnya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network