Petugas BPBD Gunungkidul menyalurkan air bersih kepada masyarakat. (Foto : Antara /HO BPBD Gunungkidul)

Menurutnya, pelaksanaan dropping air bersih tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas. Apalagi merujuk pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau sudah terlewati di Juli lalu.

Purwono meyakini air bersih yang disalurkan tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Penyebab utamanya, musim kemarau ini jenisnya cenderung basah. Saat ini sudah memasuki masa peralihan musim atau pancaroba. BMKG memperkirakan intensitas hujan akan semakin tinggi pada dasarian II bulan Oktober 2022. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan program dropping air bersih sifatnya hanya sementara. Bantuan tersebut akan terus diminimalisasi.  

"Justru yang harus menjadi prioritas adalah dengan memperluas jangkauan jaringan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul, bisa lewat Pamsimas, Pamdes, hingga jaringan pipa PDAM," kata Irawan.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network