Jajaran Wakil Rektor UGM meninjau pembangunan pusat kerohanian bagi lima agama. (foto: istimewa)

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro mengatakan, pembangunan pusat kerohanian ini semakin menegaskan posisi kampus UGM sebagai kampus inklusif.
 
“Kami ingin aspek inklusivitas dalam aspek pendidikan dan pengajaran bisa berjalan dan pusat kompleks kerohanian ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus tempat mahasiswa mempraktekkan nilai-nilai toleransi dan solidaritas,” katanya.

Sementara Ketua Senat Akademik, Sulistiowati dibangunnya kompleks pusat kerohanian untuk mahasiswa ini sebagai wujud implementasi dari salah satu jati diri UGM sebagai universitas Pancasila.

“Tempat ini bisa menjadi pemersatu seluruh civitas akademika dari berbagai macam agama yang dianut agar bisa menjunjung tinggi keberagaman,”ujarnya.

Ketua Komisi 1 Senat Akademik UGM Prof Regina mengatakan,  kompleks pusat kerohanian ini sekitar 4.789 meter persegi dibagi dalam lima bangunan rumah ibadah dengan masing-masing luas bangunan sekitar 300 meter persegi. Setiap rumah ibadah mampu menampung sekitar 250-300 orang sekaligus. 

“Selain mahasiswa, rumah ibadah ini juga diperuntukan oleh dosen dan tendik untuk beribadah,” kata Regina.
 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network