Peneliti UGM memaparkan hasil pengembangkan serbuk kaya Merbau sebagai bahan pewarna alam di papua. (Foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan pewarna alami menggunakan limbah kayu Merbau di Papua. Serbuk pewarna alami ini akan menjadi solusi dalam pengembangan industri tekstil. 

Peneliti UGM Edia Rahayuningsih mengatakan, Indonesia menjadi penguasa pasar pewarna alami biru Indigo terbesar di dunia. Hampir di semua daerah memiliki budaya penggunaan pewarna alami sebagai bahan baku pewarna tekstil.

“Indonesia memiliki kekayaan sumber daya pewarna alami secara turun temurun,” katanya. 

Atas kondisi ini, enam peneliti UGM dibantu tiga peneliti dari mitra industri serta 25 mahasiwa mengembangkan industri pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk pewarna alami tersebut. Tim UGM ini tergabung dalam kelompok riset Indonesia Natural Dye Institute Universitas Gadjah Mada (INDI-UGM). 

Bekerja sama dengan CV Karui Jayapura, tim ini melakukan program hilirisasi produk purwarupa dengan membangun miniplant produksi serbuk pewarna alami dari limbah industri penggergajian dari kayu Merbau di Jayapura Papua. 

“Limbah dari hasil hutan ini sangat potensial digunakan sebagai sumber bahan baku industri pewarna alami,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network