Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyaksikan keja sama penanganan stunting dengan UGM. (foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya percepatan penurunan kasus stunting di Jawa Tengah. Salah satunya dengan pemberian beras fortifikasi yang kaya nutrisi.

Saat ini kasus stunting di Jawa Tengah masih tinggi 20,8 persen pada tahun 2022. Prevalensi stunting tertinggi yaitu di Kabupaten Brebes 29,1 persen, Kabupaten Temanggung 28,9 persen dan Kabupaten Magelang 28,2 peren. Targetnya tahun ini kasus stunting di Jawa Tengah menjadi 14 persen. 

“Kami memiliki strategi percepatan stunting dengan pemberian beras fortifikasi kepada masyarat,” kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM,  Subejo, Jumat pada launching pilot project Program Percepatan Penanganan Stunting dan Gizi Buruk di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/2/2023). 

Secara simbolis, pemberian beras fortifikasi dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Parnowo kepada perwakilan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).  
 
“Beras fortifikasi merupakan beras yang telah dicampur dengan kernel mix dengan proporsi tertentu yang berisi kandungan berbagai vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan kecukupan gizi,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network