Untuk mencapai makam ini, paling dekat dengan menyeberangi sungai dengan jarak sekitar 300 meter. Sedangkan jika memutar jaraknya bisa lebih dari tiga kilometer dengan kondisi medan yang lebih sulit. Justru menyeberangi sungai dirasakan paling dekat dan tidak banyak rintangan.
“Kalau lewat jalur lain harus muter, rintanganya berat karena melewati tebing. Cara ini juga biasa dilakukan warga jika ada yang meninggal dan dimakamkan di situ,” katanya.
Penanggung Jawab Posko Dekontaminasi dan Giat Pemakaman Satgas Covid-19 BPBD Kulonprogo, Edy Haryanto, mengatakan proses pemakaman melibatkan satgas tingkat kalurahan Banjaroyo. Sedangkan pihaknya sebatas melakukan pendampingan bersama dengan relawan dari Muhammadiyah Disaster management Center (MDMC) Kulonprogo. Lokasi makam memang sulit karena menyeberangi sungai dan jalur yang terjal. Meski ada sedikit kendala, proses pemakaman berjalan lancar.
“Keluarganya minta dimakakan di situ. Meski medannya susah kami harus turuti,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait