DA mengaku kemarahannya saat itu dipicu panik karena temannya yang sakit tak kunjung mendapat perawatan. Padahal temannya sakit muntah darah, lambung dan paru.
“Saya menyesal telah menyebabkan keributan di RSA UGM. Saya mengaku salah dan saya mohon maaf sama semuanya, khususnya sama keluarga besar Mbak Ike," katanya.
Kepala Humas RSA UGM Nenggih Wahyuni menjelaskan, setiap pasien apalagi di IGD pasti akan mendapatkan penanganan. Untuk itu menyesalkan adanya kejdian tersebu dan berharap agar kasus seperti ini tidak terulang kembali.
"Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Kami juga berterimakasih kepada kepolisian," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait