Warna menunjukkan kondisi air dari sumur mereka yang berwarna keruh. (foto: istimewa)

KULONPROGO, iNews.id - Warga empat pedukuhan di Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan aktivitas penambangan di aliran Sungai Progo di wilayah mereka. Penambangan pasir dengan mesin sedot ini telah menjadikan kerusakan lingkungan. 

Koordinator warga Tri Harjono mengatakan, penambangan pasir di Sungai Progo telah menjadian sumur-sumur warga tercemar. Saat ini air dari sumur keruh dan kotor. Selain itu penambangan juga mengancam ambrolnya tebing di sisi barat sungai. 

"Kami juga sangat terganggu dengan aktivitas penambangan yang menyebabkan bising karena suaranya cukup keras," katanya. 

Menurutnya dampak penambangan degan mesin sedot telah dirasakan lebih dari 40 kepala keluarga dari Pedukuhan Wiyu, Pundak, Jomboran dan Nanggulan. Dampak ini mulai dirasakan warga pada 2020 dengan kondisi sumur yang mengering.

Warga juga mempertanyakan izin penambangan yang dipakai sejumlah perusahaan. Selama ini warga belum pernah melihat izin tambang yang sesungguhnya.  

"Sebenarnya dulu warga menolak kehadiran penambangan pasir, tetapi dari kalurahan izin operasional justru turun,"ujar Tri.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network