Warga sedang melakukan isoman di shelter mandiri Jalan dr Soepomo 121, Warungboto, Yogyakarta. (Foto Ilustrasi : Dok FB Yogo Day)

SLEMAN, iNews.id- Warga Sleman yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan memilih melakukan isolasi mandiri (isoman) diawasi ketat oleh Dinas Kesehatan. Langkah ini untuk mencegah kejadian fatal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan berdasarkan data hingga 30 Agustus 2021, di Sleman terdapat 4.976 warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isoman. 

"Angka ini cukup tinggi sehingga kami perlu melakukan pengawasan ketat agar tidak terjadi hal-hal yang fatal," kata Cahya Purnama di Sleman, Selasa (31/8/2021).

Menurut dia, kejadian fatal yang dimaksud adalah kondisi pasien yang tiba-tiba bergejala dan terus memburuk sehingga dapat mengakibatkan kematian pasien.

"Karena kasus kematian dari pasien konfirmasi positif Covid-19 yang isoman di Sleman cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan, selain itu pengawas dilakukan juga untuk memastikan bahwa tempat isoman layak dan memadai untuk melakukan isolasi serta tidak berpotensi menularkan virus corona ke keluarga maupun lingkungan rukun tetangga (RT).

"Selain itu juga wajib tersedia oksimeter untuk memantau saturasi oksigen pasien isoman. Jika saturasi oksigen di bawah 95 pasien wajib dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.

Cahya mengatakan, pihaknya meminta kepada Satgas Covid-19 di masing-masing kelurahan, padukuhan hingga RT/RW untuk mengawasi ketat warga yang isoman ini dan melaporkan setiap perkembangan.

"Jangan sampai warga yang isoman, karena merasa tanpa gejala kemudian jalan-jalan keluar rumah, ini berpotensi menularkan Covid-19 di lingkungan RT dan sekitarnya," katanya.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network