118 Ternak di Gunungkidul Suspek PMK, Dinas: Ada Satu yang Mati

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mencatat ada 118 hewan yang dinyatakan suspek penyakit kuku dan mulut (PMK). Sebanyak 22 di antaranya positif dan satu ekor mati. 

"Dari jumlah tersebut ada satu yang mati. Saya tidak akan menyebut asalnya agar tidak meresahkan. Ternak yang mati  usia baru lima hari," kata dia, Selasa (6/6/2022). 

Baca Juga

Ekspresi Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup-Dipecat dari TNI

Terhadap ternak yang suspek, penanganan sudah selesai. Balai Besar Veteriner (BBVet) tidak akan melakukan tes ulang terhadap ternak tersebut, sehingga tetap mendapatkan perawatan yang sama. 

Atas kondisi ini, dinas meminta peternak untuk bersabar. Penutupan pasar hanya bersifat sementara agar kasus yang ada tidak menular ke sapi-sapi yang lain. Naninya pada 12 Juni pasar hewas sudah akan dibuka kembali. 

Baca Juga

Kuasa Hukum Bryan Yoga Bantah Kliennya Melarikan Diri saat Diperiksa di Polres Sleman

"Penutupan ini agar tidak menyebar dan juga penanganannya lebih cepat," tutur Wibawanti.

Meski penyakit PMK tidak menular ke manusia, namun peternak harus waspada. Mereka yang berinteraksi dengan ternak agar melakukan sterilisasi diri supaya tidak menularkan ke ternak yang lain.  

Baca Juga

Harga Gorengan di Gunungkidul Naik, Pedagang: Tepung Terigu Melonjak Rp2.000 per Kilogram

Salah satu pedagang sapi, Wakiman mengatakan, penutupan pasar membuat dirinya merugi. Sebab sapi yang ada tidak bisa dengan cepat di lempar di pasar. Peternak juga harus menanggung biaya pakan yang lebih lama.

"Kalau kerugian ya jelas rugi kalau pasar ditutup. Kalau pasar dibuka bisa bertemua pembeli dan tidak perlu memberi pakan,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi