get app
inews
Aa Text
Read Next : Pendarahan Hebat, Warga Pedalaman Mamuju Ditandu 21 Km Lewati Sungai ke Puskesmas

12 Puskesmas di Bantul, Gunakan Jamu untuk Threatment Pengobatan Pasien

Rabu, 06 Juli 2022 - 17:39:00 WIB
12 Puskesmas di Bantul, Gunakan Jamu untuk Threatment Pengobatan Pasien
Bupati Bantul Abdul Halim menujukkan contoh jamu untuk threatment pengobatan di puskesmas. (Foto; antara)

BANTUL, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menetapkan 12 puskesmas untuk berinovasi mengembangkan layanan pengobatan secara tradisional atau menggunakan herbal. Mereka akan menggunakan jamu untuk threatment dalam pengobatan pasien. 

"Kalau selama ini puskesmas itu hanya menggunakan obat-obatan kimia, namun sekarang ini sudah kita tetapkan bahwa di Bantul ada 12 puskesmas menggunakan jamu tradisional untuk treatment," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Rabu (6/7/2022). 

Di Kabupaten Bantul, sebenarnya ada 27 puskesmas. Namun yang didorong untuk berinovasi dalam layanan publik yang diberi nama Bantul Seroja yaitu Sehat, Ekonomi Meningkat Karo (bersama) Jamu, hanya 12. Inovasi itu telah dipresentasikan kepada tim independen penilai inovasi layanan publik pusat.

"Sudah kami presentasi bagaimana Seroja itu kita kembangkan, sehingga melahirkan efek sehat dan efek ekonomi meningkat. Sehatnya adalah bahwa jamu jamuan kita itu sudah masuk dalam sistem layanan kesehatan di puskesmas," katanya.

seluruh jamu dan bahan herbal untuk treatment pengobatan, harus yang sudah diakui dan tersertifikasi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat. Jamu ini juga sudah disahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Jadi penggunaan obat-obatan kimiawi yang berefek jangka panjang itu coba kita kurangi," katanya.

Halim mengatakan, sistem layanan tradisional ini selain berdampak positif dari sisi kesehatan, juga dari sisi ekonomi. Nantinya akan ada peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang industri jamu yang telah diversifikasi.

"Kalau dulu jamu itu bentuk hanya cair diseduh langsung diminum, maka sekarang tidak. Ada bubuk, ada kapsul, lulur, masker wajah, itu contoh-contoh diversifikasi penggunaan tanaman obat-obatan dan rempah rempah," katanya.

pengembangan inovasi layanan publik bidang kesehatan tersebut juga seiring perkembangan pemakaian tanaman obat-obatan dan rempah juga herbal telah mendapat pengakuan dari BPOM.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut