2 Siswa SMAN Dlingo Buktikan Cara Ngapak Efektif untuk Belajar Huruf Jawa

BANTUL, iNews.id- Keren, dua siswa SMAN 1 Dlingo, Bantul ini mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (Opsi) 2022. Mereka membuktikan metode membaca aksara Jawa 'Cara Ngapak' lebih baik ketimbang metode ceramah pada mata pelajaran bahasa Jawa terutama di aksara (huruf) Jawa. 

Dari presentasi hasil penelitian yang mereka lakukan, ternyata penggunaan cara membaca aksara Jawa dengan metode Cara Ngapak ini sangat memudahkan siswa untuk belajar membaca aksara itu. Siswa menjadi lebih mudah untuk membaca aksara Jawa.

Baca Juga

Bawa E-Boss, Polda DIY Adakan Trauma Healing untuk Korban Longsor di Semin Gunungkidul

Dua siswi itu Isna Rahmawati Fatimah dan Delani Restu Ihsani. Kedua siswi dari pelosok Kabupaten Bantul ini mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (Opsi) 2022. Mereka kemudian mempresentasikan Cara Ngapak ini. 

"Jadi Cara Ngapak di sini bukanlah dialek bahasa jawa di Purwokerto melainkan aksara Jawa Ca, Ra, Nga, Pa dan Ka," kata Isna Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Belum Bisa Dipastikan, Penetapan UMK Bantul Tahun 2023 Tunggu Rapat DPK

Melalui penelitiannya yang berjudul 'Efektivitas Pembelajaran Aksara Jawa Menggunakan Metode Cara Ngapak Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Temuwuh' menunjukkan jika metode Cara Ngapak lebih baik daripada kelas yang menggunakan ceramah dalam pembelajarannya.

Dari penelitian mereka, metode pembelajaran Cara Ngapak lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa daripada metode ceramah. Dengan demikian siswa akan lebih cepat memahami aksara Jawa dan bisa membaca tulisan Jawa.

Baca Juga

PSHK UII Minta Presiden Batalkan Pelantikan Guntur Hamzah sebagai Hakim MK

"Metode Cara Ngapak merupakan sebuah rumusan metode dalam mempelajari aksara Jawa yang dapat mempermudah dalam menghafal aksara Jawa," kata dia.

Dengan metode ini peserta pembelajaran aksara Jawa hanya cukup menghafal lima aksara dasar saja. Dengan menghafal kelima aksara yaitu Ca, Ra, Nga, Pa dan Ka maka sudah dapat menghafal seluruh aksara Jawa. Padahal jika metode ceramah, siswa harus menghafal setidaknya 20 huruf.

Dia menerangkan penggunaan metode Cara Ngapak kelima aksara tersebut memiliki kelompok yang berpola sebangun. 

Latihan pertama menggunakan aksara Ca, aksara Ca memiliki pola bentuk seperti simpul di bawah dan sudut lancip (cucuk), aksara Ca jika digeser kekanan hanya perlu menghilangkan sudut lancip (cucuk).

Jika sudah dihilangkan duturunkan akan menghasilkan aksara Sa dan jika digeser ke kanan atau dibalik akan mendapatkan aksara Da," kata dia.

Aksara Ca jika digeser ke sebelah kiri dapat menghilangkan simpul di bawahnya, diturunkan akan mendapatkan aksara Wa, aksara Wa digeser ke kiri akan ditambah gerigi kecil di bawah atau di garisnya diturunkan akan mendapatkan aksara Dha. 

Inisiator metode Cara Ngapak, Ahmad Fikri mengatakan, jumlah orang Jawa yang berbahasa Jawa itu puluhan juta, namun hanya sedikit yang bisa membaca aksara Jawa. 

Saat ini banyak siswa yang kesulitan mempelajari Aksara Jawa. Sebagai orang yang bukan asli suku Jawa, dia justru menjadi pegiat kebudayaan Jawa dan aksara. 

"Dari sulitnya orang belajar membaca aksara Jawa, saya menciptakan metode yang mudah untuk belajar membaca aksara ini. Metode Cara Ngapak ini mempermudah orang untuk belajar membaca aksara Jawa," kata pengasuh Taman Aksara Jawa Pacibita di Bantul ini. 

Editor: Ainun Najib