get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

2 Warga Gunungkidul Meninggal karena Leptospirosis

Kamis, 24 Maret 2022 - 18:49:00 WIB
2 Warga Gunungkidul Meninggal karena Leptospirosis
Dua warga Gunungkidul meninggal akibat leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebarkan oleh kencing tikus. (Foto Ilustrasi : AFP)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Dinas Kesehatan mencatat sampai Bulan Maret 2022 ini terdapat lima kasus penyakit leptospirosis di Kabupaten Gunungkidul. Dari jumlah tersebut dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia, dan tiga orang berhasil sembuh. 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Bidang Pencegahan dan Pengendalian, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr Diah Prasetyorini mengatakan, lima kasus ini berasal dari Kapanewon Wonosari, Semanu dan Saptosari. Dua orang yang dilaporkan meninggal akibat virus yang tertular dari kencing tikus ini berasal dari Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari dan Kalurahan Semanu, Kalurahan Semanu. 

"Pada saat itu penanganan medis sudah diberikan, tapi dua orang yang terpapar lepto dinyatakan meninggal dunia. Untuk tiga orang lainnya berhasil tertangani dan sembuh," kata dr Diah, Kamis (24/3/2022)

Kasus leptospirosis hinggal menyebabkan kematian ini terjadi pada bulan Januari dan Februari kemarin. Menurutnya bulan Maret belum ada kasus leptospirosis yang terlaporkan. Dinas Kesehatan mewanti-wanti kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati kembali saat melakukan aktifitas di luar rumah, mengingat sekarang ini masih musim penghujan dan banyak kegiatan di area pertanian. 

"Wajib menggunakan alas kaki saat pergi ke ladang, sering cuci kaki, dan jika ada luka segera diobati," ucapnya. 

Penanganan penyakit ini tidak hanya sekedar sampai di pasien saja. Melainkan dilakukan pelacakan di lokasi yang ada kasus hingga oemetaan resiko dan penanganan lanjutan. Penyakit leptospirosi ini merupakan penyakit yang juga paptut diwaspadai setelah demam berdarah, meski tidak menular dari manusia ke manusia namun reaksinya begitu cepat. 

"Edukasi juga diberikan kepada masyarakat mengenai ciri dan penanganan yang tepat itu seperti apa," ujarnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut