85 Warga Gunungkidul Positif Antraks, Dinas Pertanian Kulonprogo Waspada Penularan ke Ternak

KULONPROGO, iNews.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kulonprogo mewaspadai penularan penyakit antraks pada ternak. Kewaspadaan ini dilakukan menyusul temuan kasus antraks yang menjangkiti warga di gunungkidul.
“Tadi pagi kami sudah koordinasi dengan teman-teman di Bidang Kesehatan Hewan dan tidak ada temuan kasus. Meski begitu kami tetap waspada,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kulonprogo Trenggono Trimulyo, Selasa (4/7/2023).
Menurutnya kasus terakhir penyakit antraks di Kulonprogo terjadi pada tahun 2017 di wilayah Purwosari, Girimulyo. Kasus ini sudah ditangani sampai tuntas dan tidak ada temuan kasus baru. Upaya pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sosialisasi yang rutin dari puskeswan.
“Kami selalu rutin melakukan pemeriksaan ternak-ternak di lapangan, sehingga kalau ada kasus akan cepat tertangani,” katanya.
Diakuinya, pada Idul Adha lalu ada sejumlah hewan kurban yang didatangkan dari Gunungkidul dan masuk di Kulonprogo. Namun, ternak ini kondisinya cukup sehat dan tidak ada yang terdeteksi terpapar antraks.
“Dari penyembelihan kemarin dilakukan pengawasan dan ada sapi yang terkena cacing hati. Tapi jumlahnya tidak banyak dan hatinya kami amankan agar tidak dikonsumsi,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kulonprogo, Baning Rahayujati mengatakan, sejauh ini untuk Kulonprogo penyakit antraks masih aman. Namun mereka tetap menyiapkan tim.
“Sejauh ini masih aman dan kami sudah siapkan tim,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat ada 85 warga yang positif antraks dan satu orang meninggal dunia. Mereka sebelumnya mengonsumsi daging sapi yang sakit dan disembelih. Setidaknya ada 125 orang yang diperiksa dan hasilnya 85 positif antraks, dengan keluhan mual, pusing, dan luka khas penyakit antraks.
Editor: Kuntadi Kuntadi