get app
inews
Aa Text
Read Next : Ditemani Cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Alam Ganjar Berkeliling Keraton Yogyakarta

9 Jenis Tarian Yogyakarta Beserta Penjelasannya

Jumat, 21 Oktober 2022 - 22:45:00 WIB
9 Jenis Tarian Yogyakarta Beserta Penjelasannya
Tari Golek Menak menjadi salah sati tarian adat asli Yogyakarta. (foto: Keraton Yogyakarta)

YOGYAKARTA, iNews.id - Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya, pariwisata dan kota pendidikan. Banyak bangunan cagar budaya yang masih dipertahankan hingga tarian yang menjadi ciri khasnya. 

Tarian menjadi salah satu jenis budaya yang kerap ditampilkan dalam pertunjukan seni. Bahkan dalam acara-acara sakral tarian banyak dipakai sebagai ajang hiburan.  Berbicara soal seni tari, ada banyak jenis tari yang menjadi ciri khas dari kota Yogyakarta. 

Apa saja jenis tari khas Jogja? Berikut jenis tarian asal Yogyakarta berikut ulasannya.

Tari Serimpi 

Tarian dari Yogyakarta yang sudah sangat terkenal hingga kancah internasional adalah Tari Serimpi. Dulunya, tarian ini merupakan salah satu tarian khas Yogyakarta yang dianggap sakral dan hanya boleh dipertunjukkan di lingkungan keraton saja. 

Tari Serimpi lebih dipertunjukkan untuk acara-acara resmi saja seperti acara ritual kenegaraan hingga acara peringatan naiknya tahta sultan. Namun semakin berkembangnya zaman, tarian ini boleh ditarikan di beberapa acara lainnya seperti acara penyambutan tamu dan lain sebagainya.

Tari Serimpi ini dimainkan oleh empat orang penari wanita yang terlihat sangat cantik dan juga anggun. Ciri khas dari Tari Serimpi pada gerakan yang lambat dan lemah gemulai yang mana memberikan makna kelemah lembutan dan juga kesopanan.

Tari Kumbang

Selanjutnya tarian khas Yogyakarta yang tidak kalah populer adalah Tari Kumbang. Sesuai dengan namanya, tarian ini menceritakan tentang sepasang kumbang jantan dan betina yang saling kejar-kejaran.

Kumbang jantang dan betina sedang memadu kasih dengan diiringi dengan suasana yang terkesan sangat romantis. Tarian kumbang ini mengajak para penonton untuk berimajinasi dalam suasana yang tenang dan nyaman.

Tari Beksan Lawung

Selanjutnya adalah Tari Beksan Lawung Ageng. Tarian ini merupakan salah satu tarian dari Keraton Yogyakarta dengan jumlah penari yang cukup banyak. Masing-masing penarinya memiliki peran yang berbeda-beda sehingga tariannya akan terkesan lebih hidup dan lebih tertata alur ceritanya. 

Tari Beksan Lawung Ageng ini diadopsi dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh prajurit kerajaan pada era Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pada masa tersebut, para prajurit kerajaan selalu melakukan latihan rutin yang mana sering disebut dengan istilah Watangan.

Watangan merupakan kegiatan yang menunjukkan adu ketangkasan dalam hal memacu kuda. Masing-masing pemainnya akan membawa tongkat panjang yang berfungsi untuk menjatuhkan semua lawan dalam medan perang. Tarian ini dipertunjukkan oleh 16 penari yang beranggotakan laki-laki semuanya.

Tari Beksan Srikandi Suradewati

Tarian ini merupakan sebuah tarian yang diambil dari serat Mahabarata yang menceritakan tentang peperangan antara Dewi Srikandi dengan Dewi Suradewati. Dalam cerita sejarah Suradewati merupakan adik dari Prabu Dasalengkara yang ingin memperistri Dewi Siti Sendari. Maka diutuslah Dewi Suradewati untuk melamarkan Prabu Dasalengkara tersebut.

Namun lamaran yang dilakukan oleh Dewi Suradewati ini tidak berjalan mulus karena Dewi Siti Sendari sudah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Maka terjadilah sebuah peperangan antara Dewi Suradewati dengan Srikandi yang merupakan pembela dari Raden Abimanyu. Dalam peperangan yang terjadi tersebut, Dewi Srikandi meraih kemenangan.

Tari Golek Ayun-ayun

Tari Golek Ayun-ayun merupakan tarian Keraton Yogyakarta untuk menyambut tamu dalam acara-acara besar di Yogyakarta. Tarian yang cukup terkenal ini menceritakan tentang wanita yang sedang beranjak dewasa yang mana mereka merasa senang dengan kegiatan bersolek atau mempercantik diri. 

Tarian Golek Ayun-ayun ini lebih sering di tarikan oleh 2 orang penari wanita yang terlihat sangat cantik dan juga anggun. Namun terkadang pada beberapa acara tertentu, tarian ini juga ditarikan oleh dua orang lebih.

Hampir sama dengan tarian-tarian sebelumnya, Tari Golek Ayun-ayun ini memiliki gerakan yang lemah gemulai. Hal tersebut menjadi salah satu ciri khas dan keunikan dari tarian khas Yogyakarta ini. Dalam gerakan tertentu, akan terlihat penari yang seakan-akan melakukan gerakan menyulam kain yang dipadukan dengan gerakan-gerakan lainnya. Karena tarian ini kaya akan makna, tidak heran jika banyak penonton yang kagum dengan jalan ceritanya.

Tadi Satrio Watang

Tari Satrio Watang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Tari Prawiro Watang adalah tarian yang ditarikan oleh penari laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan secara kelompok maupun sendirian. Kata Watang memiliki arti tongkat yang terbuat dari kayu. Sehingga tidak heran jika properti yang digunakan setiap pertunjukkan adalah sebuah tongkat yang berbahan dari kayu.

Tarian Satrio Watang ini mengandung cerita tentang kegagahan prajurit-prajurit pada zaman dimana para prajurit tersebut sangat lihai menggunakan senjata berupa Watang.  

Tari Golek Menak

Tarian khas Yogyakarta selanjutnya, Tari Golek Menak. Tarian ini terkenal dengan kostumnya yang terlihat sangat unik dan juga menarik. Tari Golek Menak diadopsi dari gerakan yang dilakukan oleh wayang Golek Menak. 

Tarian ini diciptakan karena wujud dari kekaguman Sultan Hamengku Buwono IV terhadap kesenian wayang golek yang sangat populer pada waktu ini. Semua hal yang terkait dengan tarian ini seperti tata busana, gerakan, alur cerita hingga semua tokohnya disesuaikan dengan wayang golek.

Tari Langen Asmoro

Tarian daerah Yogyakarta selanjutnya Tari Langen Asmoro. Tarian ini menceritakan tentang sebuah percintaan yang dalamnya terdapat sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Sepasang kekasih tersebut saling memadu kasih, bermesra-mesraan dan bahagia bersama.

Salah satu keunikan dari tarian ini yaitu tidak adanya konflik dalam cerita yang dihadirkan. Biasanya Tarian Langen Asmoro ini dipertunjukkan untuk acara-acara pernikahan dan acara resmi lainnya. Maksud ditampilkannya dalam acara pernikahan yaitu agar menjadi contoh untuk para pengantin agar menjadi pasangan yang terus bahagia dan terhindar dari konflik.

Tari Angguk

Satu lagi tarian khas Yogyakarta yang wajib diketahui adalah Tari Angguk. Tarian ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk seni tari yang disertai dengan pantun-pantun rakyat. Cerita yang terkandung di dalam tarian ini lebih ke arah kehidupan manusia yang berkaitan dengan budi pekerti, tata krama, dan nasihat-nasihat lainnya. 

Biasanya dalam penampilannya, tarian ini juga diiringi dengan nyanyian berupa kata-kata yang diambil dalam sebuah kitab. Nyanyian tersebut dinyanyikan secara bergantian. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut