get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Jangan Panik Dengar Dentuman

Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, Gempa Guguran Capai 140 Kali per Hari

Kamis, 10 Maret 2022 - 13:42:00 WIB
 Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, Gempa Guguran Capai 140 Kali per Hari
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas 11 kali pada Rabu (9/3/2022) hingga Kamis (10/3/2022) dini hari. (Foto : Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id- Aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan, namun statusnya masih Siaga atau Level III. Status tersebut berlaku sejak tanggal 5 November 2020 silam.

Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono mengatakan setelah ditetapkan Siaga, dua bulan setelahnya yaitu tanggal 4 Januari 2021 PVMBG-BPPTKG menyatakan Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif. Masa tersebut ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran. 

"Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah," ungkap dia, Kamis (10/3/2022).

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 20 Februari 2022 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.228.000 m3. Kedua kubah memiliki karakteristik berbeda karena lokasinya.

Kemudian tadi malam, yaitu tanggal 9 Maret 2022 pukul 23.18 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi. Hingga pukul 06.00 pagi ini, tercatat 16 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 km ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol

"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 km," ungkapnya.

Menurut Eko, aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi dimana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali perhari. Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal terjadi lebih dari 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari. 

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka mereka menyimpulkan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat “Siaga”. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut