Aktivitas Merapi Meningkat, Pengungsi Justru Menurun Tinggal 300 Orang
SLEMAN, iNews.id - Aktivitas Gunung Merapi terus meningat. Namun jumlah warga Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman yang mengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman terus menurun.
Dari 328 orang per 6 Januari 2021 menjadi 311 orang per 11 Januari 2021 dan Senin (11/1/2021) turun lagi menjadi 300 pengungsi.
Warga Kalitengah Lor itu harus mengungsi, karena jaraknya kurang dari 5 kilometer (km) dari puncak Merapi. Sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dengan status Merapi level III (siaga) radius aman pada jarak 5 km.
Warga yang bermukim kurang dari 5 km harus diungsikan terutama kelompok rentan (lanisa, ibu menyusui, ibu hamil, balita, bayi, anak-anak dan disabilitas).
BPPTKG sendiri mencatat aktivitas Gunung Merapi teurs meningkat, terakhir Senin (11/1/2021) dini hari, dari pukul 00.00 WIB-06.00 WIB Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 19 kali dengan jarak luncur 600 meter ke arah Sungai Krasak atau barat daya. “Jumlah pengungsi turun lagi,” kata Panewu Cangkringan Suparmono, Senin (11/1/2021).
Suparmono menduga berkurangnya pengungsi ini karena aktivitas guguran Merapi yang belakangan cenderung mengarah ke barat daya atau hulu Sungai Krasak. Sementara Glagaharjo berada di lereng sisi tenggara Merapi.
Selain itu menurut pengalaman mereka, kalau Merapi sudah meleleh secara rutin masyarakat merasa lebih tenang. “Kebanyakan pengungsi yang berkurang itu dari kelompok produktif,” katanya.
Untuk itu, karena status Merapi masih level III dia berharap warga Kalitengah Lor, rerutama kelompok rentak tetap bertahan di pengungsian. Pemerintah sendiri memfasilitasi apabila ada warga di luar kelompok rentan yang ingin mengungsi. Termasuk menyiapkan barak Gayam, Argomulyo, Cangkringan jika ada peningkatan radius jarak aman.
“Komplek barang Glagaharjo ini mampu menampung 500 pengungsi, sedangkan komplek barak Gayam, sebanyak 300 orang,” paparnya.
Editor: Ainun Najib