Angkat Tema Borderless Batik, Jogja International Batik Biennale Bakal Digelar di Jakarta
YOGYAKARTA, iNews.id- Pemerintah DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali menggelar 'Jogja International Batik Biennale' (JIBB). Event ini akan digelar di luar wilayah DIY yakni di Sarinah Jakarta.
"Kali ini kami mengangkat tema Borderless Batik," ujar Kepala Disperindag DIY, Syam Arjanti, Rabu (21/2023)
Syam mengatakan launching JIBB bakal digelar tanggal 23 Juni 2023 nanti. Kali ini penyelenggaraannya akan dilakukan di luar DIY, yaitu di Sarinah Tamrin Jakarta. Tujuannya agar batik itu dikenal tidak hanya di Jogja tetapi juga nasional dan internasional.
Di Sarinah tersebut nanti akan hadir duta besar duta dari negara sahabat. Selain launching, pihaknya nanti juga akan melakukan seminar internasional sejarah batik.
Puncak acara nanti dilakukan di bulan Oktober bertepatan dengan Hari Batik Nasional. Mereka juga akan memperkenalkan karya batik dengan berbagai motif disertai dengan workshop bagi yang ingin berlatih. "Gelaran ini bekerjasama dengan Dekranasda DIY," ujarnya.
Dia mengakui salah satu pekerjaan rumah (PR) mereka saat ini adalah regenerasi pembatik. Di mana pembatik di DIY sekarang sudah sepuh-sepuh (tua). Sehingga PR terbesar adalah bagaimana menciptakan generasi pembatik.
Di samping itu, PR lain adalah terkait dengan industri batik. Bagaimana menjadikan batik sebagai industri sedangkan di sisi lain batik dibuat dengan tangan. Sehingga menjadikan batik sebagai industri adalah sebuah tantangan.
Ketua Panitia JIBB 2023, Gatot Saptadi mengatakan, JIBB adalah event 2 tahunan. Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari dicanangkannya atau dikukuhkannya Jogja sebagai Kota Batik Dunia 2014 yang lalu. Dan kegiatan ini merupakan afiliasi dari UNESCO sehingga Jogja diakui sebagai Kota Batik dunia. "Namun ada ada syaratnya ya syaratnya bahwa 2 tahun sekali ini akan dievaluasi,"ujarnya.
Kali ini JIBB juga bakal menampilkan batik tentang kehidupan. Di mana batik mengisahkan perjalanan manusia dari di kandungan hingga kematian nanti. "Kemudian juga ada batik. kita akan menampilkan mungkin sekitar 150-an batik. Kami juga akan undang menteri," kata dia.
Gatot berharap melalui aktivitas JIBB pihaknya akan menunjukkan kepada dunia bahwa Jogja memang kota batik dunia. Dan ini harus dijabarkan dalam 7 kriteria di antaranya aspek sejarah batik, kemudian juga orisinil, pelestarian kemudian mempunyai nilai ekonomi, ramah lingkungan, nilai global dan terakhir berkelanjutan.
Editor: Ainun Najib