Asal Usul Klitih Jogja dan Fenomena Kekerasan Jalanan
Minggu, 10 September 2023 - 21:30:00 WIB
Yohanes Demo
Kini, klitih tidak hanya menyasar pada kelompok tertentu, tetapi juga menyasar masyarakat luas. Dalam catatan Polda DIY kasus klitih meningkat 11,54 persen pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020. Secara rinci, terdapat 52 kasus klitih pada tahun 2020, dengan jumlah pelaku sebanyak 91 orang. Kemudian kasus meningkat di tahun 2021 menjadi 58 kasus dengan 102 pelaku.
Modus operandi yang dilakukan 32 penganiayaan, 25 kasus penggunaan senjata tajam, dan 1 kasus perusakan. Selain itu, Polda DIY juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pelaku adalah pelajar.
Itulah tadi ulasan amengenai asal usul klitih Jogja dan fenomena yang terjadi belakangan ini. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Editor: Kuntadi Kuntadi
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Yogya
22 hari lalu
10 Tempat Wisata Long Weekend di Jalur Lintas Selatan Gunungkidul Paling Hits di 2025
Yogya
1 bulan lalu
3 Jalur Alternatif ke Malioboro Jogja yang Nyaman dan Terjangkau
Yogya
2 bulan lalu
15 Tempat wisata di Jogja Paling Terkenal: Spot Tersembunyi yang Belum Banyak Diketahui Turis
Yogya
2 bulan lalu
7 Tempat Wisata di Jalur Lintas Selatan Gunungkidul yang Wajib Dikunjungi
Yogya
2 bulan lalu
7 Tempat Wisata Jogja Terbaru: Nomor 4 Vibesnya Jadul Banget!
Jabar
2 bulan lalu
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Polda Jabar: Manakala Ada Perintah Kita Tindak
Berita Terkini
Yogya
2 hari lalu
Panglima TNI Persilakan Warga Tegur Anggotanya jika Sembarangan Nyalakan Strobo
Yogya
2 hari lalu
3 Jalur Pendakian Resmi Gunung Merapi yang Wajib Diketahui Para Pendaki
Yogya
4 hari lalu
Bantul Geger, Dokter Gadungan Perempuan Tipu Warga hingga Rp538 Juta
Yogya
5 hari lalu
Pusat Gempa Hari Ini Magnitudo 2,8 Guncang Gunungkidul
Yogya
6 hari lalu
Soal Prabowo Akan Bentuk Komite Reformasi Kepolisian, Kapolri: Kita Tunggu Saja
Yogya
7 hari lalu
Peneliti UGM Temukan Spesies Baru Kadal Buta Endemik Pulau Buton