get app
inews
Aa Text
Read Next : Targetkan Kota Nol Sampah, Proyek Ramah Lingkungan Wali Kota Madiun Diapresiasi Dunia

Atasi Kemacetan di Yogyakarta, Mahasiswa UNY Rancang Sky Trem yang Ramah Lingkungan

Kamis, 16 September 2021 - 15:00:00 WIB
Atasi Kemacetan di Yogyakarta, Mahasiswa UNY Rancang Sky Trem yang Ramah Lingkungan
Tiga mahasiswa UNY menciptakan Sky Trem sebagai alat transportasi ramah lingkungan bebas macet. (foto: doc/UNY)

SLEMAN, iNews.id - Tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang alat transportasi ramah lingkungan jenis trem yang berinama Sky Trem. Alat ini juga bebas dari kemacetan dan untuk mendukung pelayanan transportasi massal dan wisatawan.
 
Ketiga mahasiswa UNY ini, Cecep Wahyu Cahyana (Prodi Teknologi Informasi), Reyhan Aditya Adam (Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika) dan Prawesti Eka Listyaningrum (Prodi Akuntansi).

Ide membuat Sky Trem ini, karena melihat ketersediaan transportasi umum yang ada di Yogyakarta. Keberadaan Trans Jogja belum mampu menjawab tantangan yang ada. Hal ini menjadikan kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat mendominasi transportasi di jalanan. 

Kondisi ini menyebabkan terjadinya kemacetan dan kroditnya lalu lintas. Selain itu tingkat emisi gas buang dan polusi udara juga terus meningkat sehingga butuh solusi. 

“Permasalahan itulah yang melatarbelakangi kami merancang alat transportasi ramah lingkungan dan bebas kemacetan Sky Trem,” kata Cecep, Kamis  (16/9/2021). 
Sky Trem merupakan transportasi jenis trem yang menggunakan listrik dalam operasionalnya sehingga lebih ramah lingkungan. Alat ini diharapkan bisa mengurai kemacetan di Yogyakarta karena akan memiliki jalur sendiri yang berada di atas jalan-jalan utama Yogyakarta dan memanfaatkan lahan kosong di atas Selokan Mataram. Sky trem ini juga dirancang sebagai experience tourism. 
 
“Sky Trem  menerapkan Internet of Things (IoT) dalam operasionalnya dan akan terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti Trans Jogja,” kata Cecep.

Reyhan Aditya mengatakan, Sky Trem dirancang berornamen batik kawung dan Tugu Jogja sebagai hiasan dengan warna hijau kuning sebagai warna khas dari Keraton Yogyakarta.
 
“Trem yang didesain dengan dua gerbong ini menerapkan transportasi tanpa awak dengan ketepatan waktu hingga 99persen,” katanya.
 
Sky Trem  dilengkapi dua sensor dengan fungsi yang berbeda-beda. Sensor pertama membuat trem berhenti secara otomatis ketika sampai di stasiun dengan memberikan sinyal dari jarak 100 meter sebelum stasiun.

Sedangkan, sensor kedua diterapkan di pintu gerbong trem untuk mobilitas buka tutup pintu gerbong. Jarak antara stasiun satu dengan stasiun berikutnya sekitar satu kilometer. Kecepatan dari transportasi ini berkisar 40-60 kilometer per jam.

Sky Trem juga dilengkapi dengan aplikasi khusus yang berguna untuk memudahkan masyarakat melihat jadwal dan pembelian tiket. Tiket biya dibeli dengan trasnfer, e-money berlangganan, dan tunai. 
 
“Sky Trem ini  diharapkan bisa mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara serta mendukung terwujudnya smart city, sesuai indikator smart transportation  dan menjawab agenda pembangunan  kota dan Pemukiman yang  berkelanjutan,” kata Prawesti.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut