Banyak Anak Jadi Pelaku Kejahatan Jalanan, Kalapas Anak: Mereka Kurang Perhatian Orang Tua

Menurutnya anak-anak yang terlibat kejahatan jalanan tidak hanya berasal dari satu golongan. Mereka berasal dari kalangan menengah ke atas ataupun menengah ke bawah. Namun muaranya adalah kurangnya perhatian dari orangtua.
Anak-anak pelaku kriminal dari golongan menengah ke atas biasanya mendapatkan fasilitas berlebih dari orang tuanya. Mereka mendapatkan sepeda motor dan uang saku yang berlebih dari orangtua masing-masing.
"Orangtua berpikir, dengan fasilitas berlebih maka anaknya akan baik-baik saja. Mereka lupa perhatian itu sangat perlu," kata dia.
Tanpa perhatian dari orangtua, anak-anak berperilaku menyimpang tanpa diketahui orang tuanya. Mereka sering membolos sekolah karena pamitnya sekolah namun tidak sampai sekolah justru keluyuran.
Anak-anak ini kemudian bergabung dengan sebuah genk. Mereka sering nongkrong bareng, kebut-kebutan di jalan dan berkeliling tanpa tujuan yang jelas dan terkadang berakhir dengan tindakan kriminalitas.
"Kalau yang menengah ke bawah biasanya berasal dari single parent. Orang tuanya sibuk mencari nafkah sehingga perhatian ke anak sangat kurang," ujarnya.
Atas kondisi ini perlu komunikasi yang terus menerus antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Anak-anak juga harus diberi pengertian tentang konsekuensi hukum ketika mereka melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain.
Editor: Kuntadi Kuntadi