Belum Ada Bukti Pasien Gagal Ginjal Akut di RSUP Sardjito akibat Obat Sirup

YOGYAKARTA, iNews.id- RSUP Dr Sardjito Yogyakarta belum menemukan pasien gangguan ginjal akut yang dipicu konsumsi obat sirup. Kasus yang ditemukan adalah pasien mengalami inflamasi atau infeksi berat.
Pakar Nefrologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Retno Palupi mengatakan sejuah ini belum ditemukan sampel pasien yang gagal ginjal akibat konsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas normal.
"Jadi serum (EG dan DEG) dengan kadar itu memang belum kami temukan," katanya, Selasa (25/10/2022)
Retno Palupi mengatakan, berdasarkan hasil biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal yang dilakukan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta justru menemukan adanya nekrosis tubular akut yang umum didapati pada kasus pasien mengalami inflamasi atau infeksi berat.
"Yang kami masukkan sebagai kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal ini adanya gangguan di tubulus ginjal. Di pipa-pipa ginjal itu ada gangguan yang mengalami nekrosis atau kematian jaringan tubulus dan degenerative, kerusakan di pipa-pipa ginjal itu," kata Retno Palupi.
Namun Retno memastikan jika investigasi tersebut belum final karena masih menunggu hasil uji sampel yang dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta pada 19 Oktober 2022.
"Sejuah ini kami belum mendapatkan informasi dari laboratorium yang ditunjuk. Jadi kami mengirimkan beberapa sampel kami dan belum mendapatkan laporannya," ujarnya.
Sementara itu, anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Kristia Hermawan mengatakan, kristal pada saluran pipa ginjal terbentuk saat ada senyawa asing di sepanjang saluran pipa ginjal itu.
Menurut Hermawan, pada kasus keracunan metabolik dari EG dan DEG terdapat senyawa yang kadarnya melebihi ambang batas sehingga tingkat keasaman mendukung pembentukan kristal dalam saluran pipa ginjal.
Editor: Ainun Najib