Berawal Menolong Bule Kesasar, Woodeco Sukses Olah Limbah Kayu ke Pasar Mancanegara

Tanpa disangka, bule itu justru tertarik dengan kulit kayu yang dimilikinya. Esok harinya dia kembali datang dan menyatakan kesediaannya untuk membeli kayu yang dijadikan wood panel untuk ditempelkan di tembok dengan menunjukkan contohnya.
Agung menyanggupi permintaan bule itu dan segera mengirimkan. Sementara di benaknya, dia tidak memiliki modal. Akhirnya dia mengajukan pinjaman ke Pertamina melalui Program Kemitraan. Dengan Modal Rp90 juta, dia sukses mengirimkan produk wood panel.
“Dari situlah saya terus mengembangkan pasar ekspor di bawah Woodeco,” kata Agung.
Kini, tidak hanya wood panel yang dia kirimkan ke mancanegara. Dia juga mengembangkan wood carving dan juga wood jevelry. Kota perhiasan ini banyak diminati pasar di Jepang. Meski permintaan per bulan baru sekitar 500 unit, omzetnya sudah mencapai ratusan juta.
“Semuanya menggunakan kayu bekas, sedangkan alatnya saya buat sendiri dari pasar klitikan (barang bekas),” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi