BPBD Bantul Ingatkan Bahaya Kebakaran Tetap Mengancam meski Mulai Hujan

BANTUL, iNews.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mengingatkan bahaya kebakaran tetap megancam meski sudah mulai masuk musim hujan. Menurutnya kebakaran bisa terjadi kapan saja tak terpengaruh cuaca.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan kebakaran permukiman kejadiannya tidak terduga bisa kapan saja, atau tidak terpengaruh cuaca, kalau kebakaran lahan kecenderungan di musim kemarau.
"Kalau bulan kemarin (September) kejadian kebakaran naik, tetapi kemudian beralih musim sepertinya ada penurunan untuk kebakaran lahan, tapi kalau kebakaran pemukiman tetap perlu diwaspadai," katanya di Bantul, Kamis (6/10/2022).
berdasarkan data di Pusdalops untuk kebakaran lebih karena korsleting listrik, kelalaian.
"Bahkan karena di sengaja juga ada, kecenderungan karena korsleting dan kelalaian, misalnya baru masak kemudian pindah tempat lain, lalu api menjalar ke objek lainnya," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang masuk ke Pusdalops BPBD Bantul, untuk kejadian kebakaran selama tahun 2022 hingga awal Oktober sebanyak 97 kejadian, sementara selama periode September sebanyak 11 kejadian.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanto mengatakan, dalam mencegah kejadian kebakaran pihaknya mengimbau masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan, dengan selalu mengecek situasi rumahnya seperti apa.
"Misalnya jangan sampai ada stop kontak (colokan listrik) itu bertumpuk-tumpuk, karena rawan korsleting, kabel juga harus standar, kalau tidak standar itu juga resiko terjadi korsleting, karena sebagian besar kebakaran itu akibat korsleting listrik," katanya.
Dia mengatakan, penyebab berikutnya kejadian kebakaran di rumah itu karena kelalaian penghuni rumah itu sendiri ketika menyalakan api pada kompor.
"Misalnya kompor dinyalakan, dan itu lupa kalau dekat gas, sehingga rawan meledak, kemudian menyalakan obat nyamuk sering terjadi jatuh kena kasur dan terjadi kebakaran, jadi faktornya 'human eror'. Oleh karena itu imbauan kita, masyarakat waspada," katanya.
Editor: Ainun Najib